JustPaste.it

Perbedaan Klamidia dengan Gonore

Klinik Apollo, Jakarta – Apa perbedaan klamidia dengan gonore? Klamidia dan gonore (kencing nanah) adalah dua jenis infeksi menular seksual (IMS) yang umum terjadi.

 

Meskipun keduanya dapat menyerang organ reproduksi dan memiliki beberapa gejala yang serupa, terdapat perbedaan penting antara klamidia dan gonore.

 

Memahami perbedaan ini penting untuk diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat.

 

Konsultasi online gratis: https://bit.ly/3Y112N5

 

Penyebab Klamidia dengan Gonore

perbedaanklamidiadengangonoremin.jpg

Berikut penyebab dari kedua penyakit klamidia dan gonore:

 

  • Klamidia

Klamidia penyebabnya oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri ini dapat menyebar melalui kontak seksual dengan pasangan seksual yang terinfeksi, termasuk hubungan seks vaginal, anal atau oral.

 

  • Gonore

Gonore penyebabnya oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.

 

Bakteri ini juga menyebar melalui kontak seksual dengan pasangan seksual yang terinfeksi, terutama melalui kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi atau lendir di area genital.

 

Gejala Klamidia dengan Gonore

Inilah tanda dan gejala klamidia dan gonore:

 

  • Klamidia

Klamidia sering tidak menunjukkan gejala yang nyata, terutama pada wanita.

Namun, beberapa gejala yang mungkin terjadi termasuk keputihan yang tidak biasa, nyeri atau perasaan terbakar saat kencing, nyeri panggul atau perdarahan di antara periode menstruasi.

 

  • Gonore

Gonore dapat menyebabkan gejala yang lebih terlihat daripada klamidia.

Pada wanita, gejala gonore mungkin termasuk keputihan yang berlebihan, nyeri saat kencing, nyeri panggul atau perdarahan di antara periode menstruasi.

 

Pada pria, gejala meliputi keluarnya nanah dari penis, nyeri atau sensasi terbakar saat kencing atau pembengkakan pada penis.

 

Komplikasi Klamidia dan Gonore

Dan inilah komplikasi serta diagnosisnya:

 

  • Klamidia

Klamidia yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi pada organ reproduksi wanita, seperti pelvis inflammatory disease (PID) yang dapat menyebabkan nyeri panggul kronis dan kemandulan (infertilitas).

 

Klamidia juga dapat menyebabkan peningkatan risiko kehamilan ektopik (hamil di luar rahim).

 

  • Gonore

Gonore yang tidak diobati juga dapat menyebabkan komplikasi yang serius.

 

Pada wanita, gonore dapat menyebabkan PID yang dapat merusak organ reproduksi dan menyebabkan kemandulan atau risiko tinggi kehamilan ektopik.

 

Pada pria, gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan epididimitis yaitu peradangan pada tabung yang menghubungkan testis dan vas deferens.

 

Konsultasi online gratis: https://bit.ly/3Y112N5