Dalam upaya menciptakan lingkungan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan seksual, satuan tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) memiliki peran yang sangat penting. Untuk meningkatkan efektivitas kinerja Satgas PPKS, studi banding antar kampus menjadi salah satu strategi yang dapat diterapkan. Melalui kegiatan ini, berbagai universitas dapat berbagi pengalaman, praktik terbaik, serta strategi yang telah terbukti efektif dalam mencegah dan menangani kasus kekerasan seksual di lingkungan akademik.
Sebagai salah satu universitas yang aktif dalam pengembangan kebijakan dan inisiatif kampus aman, Telkom University telah mengambil langkah proaktif dalam memperkuat kapasitas Satgas PPKS. Salah satu bentuk konkret yang dilakukan adalah dengan menjalin kerja sama dan mengadakan studi banding dengan berbagai perguruan tinggi lain yang juga memiliki komitmen tinggi terhadap isu ini.
Manfaat Studi Banding bagi Satgas PPKS
Studi banding memberikan sejumlah manfaat bagi anggota Satgas PPKS, di antaranya:
-
Pembelajaran dari Praktik Terbaik – Setiap universitas memiliki pendekatan yang berbeda dalam menangani dan mencegah kekerasan seksual. Dengan studi banding, Satgas PPKS dapat mengadopsi metode yang telah terbukti efektif di kampus lain.
-
Penguatan Kebijakan Internal – Melalui pertukaran informasi, universitas dapat meninjau kembali kebijakan internal mereka dan melakukan penyesuaian berdasarkan pengalaman kampus lain.
-
Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia – Studi banding memungkinkan pelatihan dan diskusi langsung dengan para ahli atau Satgas PPKS lain yang lebih berpengalaman dalam menangani berbagai kasus kekerasan seksual.
-
Membangun Jejaring Kolaboratif – Hubungan antar universitas yang lebih erat dapat membuka peluang untuk kerja sama dalam penyusunan kebijakan yang lebih komprehensif dan sistematis.
Studi Banding Telkom University dalam Peningkatan Kompetensi Satgas PPKS
Telkom University telah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan studi banding dengan universitas lain, baik di dalam maupun luar negeri. Dalam beberapa pertemuan, fokus utama yang dibahas meliputi:
-
Penerapan kebijakan PPKS yang berbasis pendekatan preventif dan edukatif.
-
Penggunaan teknologi dalam mempermudah pelaporan dan pendampingan korban.
-
Strategi kampanye kesadaran yang melibatkan mahasiswa dan civitas akademika secara aktif.
-
Penyusunan pedoman dan modul pelatihan untuk meningkatkan kapasitas Satgas PPKS.
Selain itu, Telkom University juga menjadi tuan rumah bagi beberapa kegiatan diskusi dan lokakarya yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus. Dengan adanya pertukaran ide dan pengalaman, diharapkan setiap kampus dapat mengembangkan kebijakan yang lebih baik dan mendukung terwujudnya lingkungan akademik yang aman dan nyaman bagi seluruh mahasiswa dan tenaga pendidik.
Kesimpulan
Studi banding antar kampus menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kompetensi Satgas PPKS di setiap universitas. Dengan adanya kolaborasi dan berbagi pengalaman, universitas dapat menciptakan lingkungan yang lebih responsif dan efektif dalam menangani serta mencegah kekerasan seksual. Sebagai institusi yang berkomitmen terhadap keamanan dan kesejahteraan mahasiswa, Telkom University terus mendukung upaya peningkatan kompetensi Satgas PPKS agar dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi seluruh civitas akademika.