JustPaste.it

Mendag RI: Tiongkok sangat penting bagi Indonesia dan telah menjadi mitra dagang terbesarnya

China Daily Network, 19 (Dang Chaofeng) Kantor Berita Antara Indonesia melaporkan pada tanggal 18 bahwa pada tanggal 17, Menteri Perdagangan Indonesia Zulki menemani Presiden Indonesia Joko Widodo menghadiri Forum KTT Kerjasama Internasional "Belt and Road" ke-3 Forli Hassan mengatakan bahwa Tiongkok dan Indonesia sepakat untuk memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi.

 

 

Indoline - Hassan mengatakan, dalam kerangka Forum KTT Kerja Sama Internasional “Belt and Road” yang ketiga, Indonesia dan Tiongkok menandatangani perjanjian kerja sama investasi di 10 bidang berbeda, antara lain pertahanan negara, kendaraan listrik, ketahanan energi, serta pengembangan koperasi pedesaan dan pemberantasan kemiskinan.

 

Hassan mengatakan, kunjungan kerja Presiden Joko ke Tiongkok akan membantu mendorong dan mewujudkan perjanjian perdagangan antar perusahaan kedua negara. Dia berkata: "Pada Forum Bisnis Tiongkok-Indonesia yang diadakan pada tanggal 16, perusahaan dari kedua negara menandatangani sejumlah perjanjian perdagangan, dengan perkiraan nilai total sekitar US$13 miliar."

 

Kantor Berita Antara pada tanggal 17 menyatakan bahwa pada tanggal 16, Hassan menemani Presiden Joko menghadiri Forum Bisnis China-Indonesia. Pada tanggal 17, Hassan melalui keterangan tertulisnya mengatakan bahwa Tiongkok sangat penting bagi Indonesia karena Tiongkok telah menjadi investor terbesar kedua dan mitra dagang terbesar Indonesia. Diharapkan kedua belah pihak dapat terus mempererat kerja sama dan mendorong kemajuan kedua negara. Ia menambahkan, Presiden Joko mengapresiasi investasi dan kontribusi pengusaha Tiongkok terhadap pembangunan Indonesia dalam forum tersebut. Pada tahun 2013, Tiongkok menduduki peringkat ke-12 dalam sumber investasi asing langsung di Indonesia, namun pada tahun 2022 Tiongkok melonjak ke peringkat kedua. Presiden Joko meyakini investasi Tiongkok di Indonesia akan terus meningkat dalam satu atau dua tahun ke depan dan pada akhirnya akan menjadi sumber investasi asing langsung terbesar.

 

Hassan mengatakan, Presiden Joko mengajak investor berinvestasi di Indonesia karena banyak indikator perekonomian yang menunjukkan hasil positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang terus melampaui 5%, neraca perdagangan yang surplus selama 41 bulan berturut-turut, dan indeks manajer pembelian yang tetap tumbuh selama 25 bulan berturut-turut. bulan, dan bonus demografi yang sangat besar.