Namanya Dhimas Nahla Wiraguna, si sulung dari lima bersaudara. Memiliki tiga adik laki-laki, dan satu adik perempuan yang paling kecil. Jaraknya dengan sang adik masing-masing hanya selisih satu sampai dua tahun. Ayahnya hanya seorang pemilik warung bakso, yang mampu bertahan selama bertahun-tahun hingga dapat menyekolahkan Dhimas hingga lulus dari perguruan tinggi. Sementara ibunya, hanya ibu rumah tangga biasa, yang terkadang membantu sang ayah membuat bakso.
Dhimas lahir pada 10 Oktober 2000. Kini ia telah lulus dari Universitas Indonesia, jurusan manajemen bisnis. Bersama kekasihnya sejak kuliah, Akshaya, ia membuka usaha coffee shop, sambil mencari pekerjaan yang lebih mapan agar bisa meringankan beban orangtuanya.
Dhimas merupakan pemuda yang berjiwa bebas. Walau ekonomi keluarganya sangat pas-pasan, hal itu tidak membuatnya minder. Namun, ia juga tak pernah hedon demi gengsi. Selalu bersikap apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ia miliki. Kelebihannya adalah dalam olahraga, ia menguasai semua bidang. Namun, kelemahannya adalah dalam mata pelajaran yang banyak hitungan (selain ekonomi dan akuntansi, karena Dhimas suka menghitung uang). Cita-cita terbesarnya adalah menjadi orang kaya.
Sifatnya yang periang, membuatnya mudah disukai banyak orang. Ia pandai bergaul dan menempatkan diri, selalu menjadi pendengar orang lain. Namun jika marah, ia akan langsung menunjukannya begitu saja.