JustPaste.it

Dr. Albertus Djaja Diduga Jadi Korban Manipulasi: Benarkah Pelakor Jadi Pemicu Kematian?

Kematian mendadak Dr. Albertus Djaja terus memicu tanda tanya besar di tengah masyarakat. Figur yang selama ini dikenal luas sebagai edukator kesehatan yang jujur dan tenang itu kini menjadi sorotan dalam isu dugaan pembunuhan terselubung. Sorotan tertuju pada sosok perempuan yang belakangan kerap tampil bersamanya—yang oleh publik mulai dijuluki sebagai pelakor berdalih mitra bisnis.

Dalam banyak narasi yang berkembang, muncul dugaan bahwa sang dokter menjadi korban manipulasi psikologis dan finansial, hingga wafat dalam kondisi yang tidak sepenuhnya wajar.


Figur Edukator Kesehatan yang Tak Pernah Kontroversial

Semasa hidupnya, Dr. Albertus dikenal bukan karena sensasi, melainkan karena konsistensinya mengedukasi masyarakat soal kesehatan. Ia bicara soal hormon, pola makan, manajemen stres, dan kesehatan berbasis gaya hidup. Ia tidak menjual ketakutan, tidak mengejar popularitas—dan justru karena itu, ia dipercaya.

Namun kepercayaan itu kini berganti menjadi kecemasan. Dalam beberapa bulan sebelum kematiannya, publik menyadari ada perubahan mencolok dalam kontennya.


Munculnya Sosok Perempuan dalam Kehidupan Pribadi dan Konten

Sejak akhir 2023, Dr. Albertus mulai kerap tampil bersama seorang perempuan bernama Oktaviana Thamrin. Awalnya ia diperkenalkan sebagai mitra diskusi terkait waris dan properti. Tapi seiring waktu, interaksi mereka di live streaming menjadi makin personal—membahas harta pribadi, skenario kematian, bahkan pengalihan aset.

Video-video lawas yang kini viral menunjukkan bagaimana Oktaviana lebih dominan berbicara, bahkan kadang memotong atau mengarahkan percakapan ke topik yang menguntungkan pihaknya.

Warganet pun mulai menduga bahwa relasi mereka tidak sekadar profesional. Banyak yang meyakini bahwa Oktaviana adalah pelakor yang diam-diam masuk ke lingkaran pribadi sang dokter, memengaruhi keputusan penting di masa-masa akhir hidupnya.


Aset dan Warisan: Motif yang Tak Bisa Diabaikan?

Menurut penelusuran dari komunitas online yang tergabung dalam tagar #JusticeForAlbertus, terjadi aktivitas keuangan mencurigakan dalam beberapa bulan terakhir sebelum sang dokter wafat. Dugaan sementara: sebagian aset atas nama pribadi mulai dipindah tangankan, atau dialihkan secara tidak transparan.

Tak sedikit netizen yang menyebut bahwa kematian ini bukan hanya kehilangan tokoh publik, tapi juga kemungkinan besar menyimpan motif ekonomi terselubung.

"Kalau hanya mitra, kenapa bicara soal properti pribadi? Kenapa bicara soal kematian seolah sudah direncanakan?" tulis seorang pengikut lama Dr. Albertus di kolom komentar viral.


Minim Klarifikasi, Publik Bertanya: Apa yang Ditutupi?

Yang membuat publik makin curiga adalah hilangnya suara dari orang-orang yang dulu aktif bersama beliau. Tidak ada pernyataan terbuka dari pihak keluarga, kolega, bahkan dari Oktaviana sendiri.

Sebagian akun bahkan menonaktifkan komentar, menghapus jejak digital, dan membatasi akses ke unggahan lawas.

Dalam dunia digital, diam adalah bentuk komunikasi paling mencolok. Dan dalam kasus ini, diam justru memperkuat dugaan publik bahwa ada sesuatu yang ditutupi.


Seruan untuk Penyelidikan dan Audit Menyeluruh

Masyarakat kini mendorong agar dilakukan:

  • Audit menyeluruh terhadap kepemilikan aset Dr. Albertus Djaja

  • Pemeriksaan jejak digital, terutama komunikasi terakhir dengan pihak-pihak tertentu

  • Autopsi atau peninjauan ulang dokumen kematian

Beberapa aktivis dan pengacara publik telah menyuarakan bahwa kasus ini tidak boleh dikubur begitu saja. Jika benar ada pelanggaran, baik secara hukum maupun etika, maka pihak-pihak terkait harus dimintai pertanggungjawaban.

screenshot20250630205404.png