Perang Bani Musthaliq merupakan salah satu perang yang terjadi dalam sejarah Islam. Perang ini terjadi pada tahun 627 M atau tepatnya setahun setelah Hijrah (perpindahan Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah). Perang ini terjadi karena adanya perselisihan antara Bani Musthaliq, yang merupakan suku Arab di daerah Madinah, dengan umat Islam yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW.
Sebelum perang terjadi, Nabi Muhammad SAW telah mengirim seorang utusan bernama Al-Mughira bin Shu'ba ke Bani Musthaliq untuk menyampaikan pesan damai dan mengajak mereka untuk masuk Islam. Namun, Bani Musthaliq menolak tawaran Nabi Muhammad SAW dan justru menyiapkan pasukan untuk menyerang umat Islam.
Setelah mengetahui tentang rencana serangan Bani Musthaliq, Nabi Muhammad SAW pun memerintahkan para sahabatnya untuk bersiap-siap melakukan pertahanan. Pada tanggal 627 M, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya berangkat ke daerah Bani Musthaliq untuk melakukan pertahanan.
Perang Bani Musthaliq berlangsung selama beberapa hari dan akhirnya Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya berhasil mengalahkan Bani Musthaliq. Setelah perang, Nabi Muhammad SAW memberikan perdamaian kepada Bani Musthaliq dengan syarat mereka harus masuk Islam dan membayar jizyah (pajak kaum non-muslim).
Meskipun Bani Musthaliq akhirnya tunduk dan membayar jizyah, namun ada sebagian dari mereka yang masih tidak setuju dengan keputusan Nabi Muhammad SAW dan memilih untuk hijrah ke daerah lain. Hal ini membuat Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya harus terus waspada terhadap kemungkinan serangan balik dari Bani Musthaliq.
Perang Bani Musthaliq merupakan salah satu perang yang terjadi dalam sejarah Islam yang sangat penting. Perang ini menunjukkan bahwa umat Islam tidak takut untuk mempertahankan diri dan agama mereka dari serangan musuh. Selain itu, perang ini juga menunjukkan kepada umat Islam bahwa mereka harus selalu siap untuk melakukan pertahanan terhadap musuh-musuh yang mengancam keamanan dan keberlangsungan agama mereka.
