JustPaste.it

APAKAH KITA SUDAH BERAGAMA?

.

Ketika Allah memerintahkan nabi-nabi-Nya untuk menegakkan agama (QS. Asy-Syura: 13), maka itu berarti juga Allah memerintahkan umat-umat mereka untuk menegakkan agama. Demikian pula ketika Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW:

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Rabb-mu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Rabb-mu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. (QS. Al-Maidah: 68)

Meskipun secara redaksi ditujukan kepada kaum ahli kitab, tetapi secara prinsip sesungguhnya perintah Allah pada ayat tersebut ditujukan kepada siapa saja yang mengaku beriman kepada Allah (termasuk umat Islam), bahwa menegakkan ajaran/hukum Allah adalah kewajiban dan meninggalkannya adalah kekafiran, kezaliman, dan kefasikan (QS. Al-Maidah: 44-47):

Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan (berhukum) menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (QS. Al-Maidah: 44)

Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas)nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (QS. Al-Maidah: 45)

Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. (QS. Al-Maidah: 46-47)

Tujuh puluh tahun sudah bangsa ini (NKRI) berhukum dengan hukum thaghut (hukum buatan manusia), padahal berhukum dengan selain hukum Allah adalah kekafiran, kezaliman, dan kefasikan (lihat QS. Al-Maidah: 44-47 di atas). Wallahu a'lam bish-shawab.

.

Selanjutnya baca:
Setiap Muslim NKRI Menanggung Dosa Besar Fardhu Kifayah

.

.

     Teologi:

.

Sebarkan informasi ini sebagai amal ibadah dakwah anda. Wallahu a’lam.