JustPaste.it

King Midas and the Golden Touch

Once upon a time, a king named Midas was extremely fond of gold. Although he was blessed with enormous wealth in his kingdom’s treasury, he was always unhappy. He would constantly think of the wealth he could amass and wanted more!

Dahulu kala, hiduplah seorang raja bernama Midas yang sangat menyukai emas. Meskipun dia diberkati dengan kekayaan yang sangat besar dalam perbendaharaan kerajaannya, dia selalu merasa tidak bahagia. Dia terus memikirkan kekayaan yang bisa dia kumpulkan dan menginginkan harta lebih banyak lagi!

 

He thought that if he had the golden touch, that would make him the happiest man on Earth, as anything he touched would turn into gold.

Dia berpikir andai saja dia memiliki sentuhan emas, maka ia akan menjadi orang yang paling bahagia di dunia karena apa pun yang dia sentuh akan berubah menjadi emas.

 

One day, King Midas was counting his gold coins. A Greek God appeared before him and granted him a wish for a few of his good deeds. Without thinking much, King Midas quickly wished for anything that he touched to turn to gold. The Greek God granted King Midas the wish of the golden touch and vanished.

Suatu hari, Raja Midas sedang menghitung koin-koin emasnya. Seorang Dewa Yunani muncul di hadapannya dan ingin mengabulkan  sebuah permintaan karena perbuatan baik sang Raja. Tanpa berpikir panjang, Raja Midas dengan cepat meminta agar apa pun yang dia sentuh berubah menjadi emas. Dewa Yunani itu mengabulkan permintaan Raja Midas untuk memiliki sentuhan emas lalu pergi menghilang.

 

Sometime later, when the king was seated under a huge apple tree in his garden, an apple fell beside him. The king picked up the apple, and the apple immediately turned into gold – the king could not believe his eyes. He touched the apple tree next, which turned into gold as well. Whatever the king touched turned into gold. The king was so thrilled that he went about touching all random things around him, and all those things turned into gold instantly. The king was filled with joy and was dazed with excitement. He then entered the palace in a daze, full of excitement! 

Beberapa waktu kemudian, ketika raja sedang duduk di bawah pohon apel besar di kebun istana, sebuah apel terjatuh di sampingnya. Sang raja memungut apel tersebut, dan seketika itu juga apel tersebut berubah menjadi emas - sang raja tak percaya apa yang baru saja dia lihat. Lalu dia menyentuh pohon apel itu, yang kemudian juga berubah menjadi emas. Apapun yang disentuh oleh sang raja maka akan berubah menjadi emas. Sang raja sangat senang sehingga ia menyentuh semua benda yang ada di sekitarnya, dan dalam sekejab semua benda itu berubah menjadi emas. Raja dipenuhi dengan kegembiraan dan sangat kegirangan. Setelah itu, dia kembali ke istana dalam keadaan bingung namun penuh riang gembira!

 

Soon, the king was hungry and was looking to eat some food. However, whatever food he touched turned into gold. Thus, the king could not eat anything, even though he was starving, leading to extreme disappointment.

Tak lama kemudian, sang raja merasa lapar dan ingin menyantap makanan. Namun, makanan apa pun yang dia sentuh juga berubah menjadi emas. Hal ini membuat sang raja tidak bisa makan apa pun, padahal ia sangat kelaparan. Dia menjadi kecewa luar biasa.

 

King Midas had a daughter named Marigold. Seeing that her father was hungry, disappointed, frustrated, and troubled, Marigold came running to her father and threw her arms around him to comfort him. But to his utter horror, even Marigold turned into gold as he hugged her back. The king was struck with disbelief and horror – he had turned his dearest daughter into gold too! King Midas’ heart sank, and his face turned pale with unbearable grief and pain. He was distraught when his daughter turned into a golden statue. The king cried in agony and was repentant that he had wished for the golden touch. It took no time for the king to realise that his greed was his biggest fault! His greed had given him the lifeless golden statue of his innocent little girl. He then pleaded to the Greek God to take away his wish.

Raja Midas memiliki seorang putri yang bernama Marigold. Melihat ayahnya yang lapar, kecewa, frustrasi, dan gelisah, Marigold berlari menghampiri dan memeluk sang ayah untuk menghiburnya. Namun, sang raja sangat terkejut ketika melihat Marigold pun berubah menjadi emas saat ia membalas pelukan dari anaknya itu. Sang raja tidak percaya dan merasa amat ngeri - dia telah mengubah putri kesayangannya menjadi emas! Hati Raja Midas hancur. Wajahnya berubah pucat karena rasa sedih dan sakit hati yang tak terbendung. Dia sangat putus asa melihat putrinya berubah menjadi patung emas. Sang raja menangis pilu dan menyesal telah mengharapkan untuk memiliki sentuhan emas. Tidak butuh waktu lama bagi raja untuk menyadari bahwa keserakahan merupakan sebuah kesalahan terbesar! Keserakahan telah memberinya patung emas tak bernyawa dari gadis kecilnya yang tak berdosa. Dia kemudian memohon kepada Dewa Yunani untuk mengambil kembali keinginannya.

 

Soon, the Greek God reappeared before the king and took pity on his condition. The Greek God took back the golden touch from the king. The wise God told King Midas to take a dip in the pond of his palace and then sprinkle the pond’s water on the things he wanted to change back to their previous condition. The king obediently followed what the Greek God asked him to do. After taking a dip in the pond, he sprinkled water on Marigold, and she was back to normal again. The King was delighted to see his beloved daughter back to her usual self and promised never to be greedy again.

Tak berapa lama, Dewa Yunani kembali muncul di hadapan raja dan merasa kasihan dengan kondisi sang raja. Dewa Yunani memutuskan untuk mengambil kembali sentuhan emas dari raja. Dewa yang bijaksana itu menyuruh Raja Midas untuk berendam di kolam istana dan kemudian memercikkan air kolam tersebut ke benda-benda yang ingin ia ubah kembali ke kondisi sebelumnya. Sang raja dengan patuh mengikuti apa yang diminta oleh Dewa Yunani itu. Setelah berendam di kolam, dia memercikkan air ke Marigold, dan Marigold kembali berubah menjadi manusia. Raja sangat senang melihat putri kesayangannya kembali seperti sedia kala dan berjanji tidak akan serakah lagi.