Charm Class
Senin, 13 Desember 2021
ㅤ
Prologue
Saat semua murid sudah berada di dalam kelas, bangku kelas menghilang. Hanya ada secarik kertas dengan tulisan seperti ini.
Sesuai instruksi, salah seorang murid merapal dissendium, lalu muncul gambar pintu di sebuah perkamen. Mereka bingung, lalu tersedot ke dalam sebuah ruangan.
Pintu tersebut kemudian membawa para murid ke dalam ruangan bernuansa tradisional Jepang.
“A-a halo tes! Selamat malam, anak-anak manis. Apa kabar kalian? Oh ya sebelumnya maaf ya karena tiba-tiba menculik kalian kesini.”
Terdengar suara seseorang yang wujudnya entah berada dimana.
“Tenang... Kalian sedang berada di rumahku. Tapi percayalah aku ini bukan orang jahat haha. Aku hanya ingin bermain dengan kalian sebelum mengantar kalian kembali ke sekolah”
Tidak jelas yang berbicara itu laki-laki atau perempuan, namun suaranya tidak familier bagi kalian.
“Tidak ada peraturan khusus untuk permainan ini, kalian hanya perlu menyelesaikan beberapa tantangan dariku untuk bisa pulang ke sekolah dengan selamat. Apakah kalian siap?”
Hening terasa selama beberapa detik sebelum sosok tersebut kembali bersuara,
“Ah, satu lagi, kalian tidak bisa keluar dari rumah ini tanpa seijinku, jadi lebih baik kerjakan saja tantangan dariku. Atau kalau kalian memaksa.. aku tidak jamin kalian bisa kembali ke sekolah haha.”
“Oke, tantangan pertama- kita mulai dari yang mudah. Silakan buka kotak yang ada dihadapan kalian. Kalian akan menemukan batu di dalamnya. Nah tugas kalian adalah mengukir gambar apapun yang kalian suka diatas batu tersebut dengan mantra yang sudah kalian pelajari di sekolah. Akan aku beri waktu 8 menit untuk melakukan tantangan ini. Jika sudah letakkan hasil pekerjaan kalian di atas meja. Selamat mengerjakan.”
Para murid lalu mengukir di atas batu.
“Waktu habis, mari beranjak ke tantangan berikutnya.”
Batu-batu yang sebelumnya berada ditangan kalian kini menghilang dengan sendirinya, hingga akhirnya muncul sepuluh kepingan koin sebagai penggantinya.
"Ambil koin-koin ini untuk hadiah masing-masing dari kalian.”
“Berikutnya, silakan pilih pintu yang ingin kalian kunjungi?”
Beberapa memilih pintu 1.
“Oke, pintu pertama dengan lukisan anjing!”
Pintu yang disebut pun terbuka, menunjukkan sebuah ruangan yang berbeda, masih dengan nuansa tradisional namun terdapat sedikit sentuhan modern.
“Tugas kalian disini cukup mudah, cukup selesaikan puzzle yang kuberikan dan jawab pertanyaan yang ada di puzzle tersebut. Tiga tercepat akan mendapatkan bonus dariku."
Sosok tersebut terkekeh pelan setelah menjelaskan aturan main.
“Waktu yang bisa kuberikan hanya 7 menit, sila kerjakan puzzle ini dan jawab pertanyaan tersebut disini dengan menyebutkan kode vault kalian. Dimulai dari sekarang!”
Ia memberikan aba-aba.
JAWABAN PUZZLE:
- "Mending charm, scouring charm, summoning charm." – 4002
- "Summoning Charm, Knitting Charm, Scouring Charm, Mending Charm. " – 6050.
- "Mending charm, scouring charm, summoning charm" – 5022
Begitu kalian menyimpan tambahan koin yang baru saja diperoleh. Tiba-tiba lantai yang kalian pijaki bergoyang dengan cukup kencang hingga membuat kalian oleng dan terjatuh. Mungkinkah ini gempa?
Kalian mulai berhamburan untuk mencari tempat perlindungan yang ada dalam ruangan.
Belum sempat kalian bersembunyi, tiba-tiba angin berhembus dengan sangat kencang hingga membuat dinding yang berlapis kertas kini sobek dan barang-barang diruangan tersebut berantakan.
Namun setelah beberapa menit berlalu, angin dan gempa lokal tersebut berhenti, menyisakan kalian yang masih panik dan ruangan yang super berantakan. Kaki meja yang patah, vas bunga yang pecah, buku yang berceceran dan masih banyak lagi.
“Apakah kalian baik-baik saja? Hehehe sebenarnya gempa dan angin barusan adalah bagian dari tantangan terakhir kalian.”
“Silakan bereskan ruangan ini seperti sedia kala. Lebih cepat kalian membereskan ruangan ini, maka lebih cepat juga kalian kembali ke sekolah.”
Para murid merapal mantra untuk berbenah.
“Hahahaha rapi sekali, terima kasih banyak ya sudah membantu merapikan kembali rumahku. Ini ada sedikit bingkisan menjelang natal untuk kalian dariku. Terima kasih ya sudah bermain bersamaku malam ini.”
Dalam sekejap lantai yang kalian pijaki pun hilang dan kalian jatuh terperosok kembali melewati ruang dan waktu.
Hingga akhirnya kalian mendarat pada sesuatu yang keras -ya, -lantai. Lebih tepatnya lantai di depan pintu ruang kelas 2E.
© Francis Icarus Gaunt (@cruxnacht - 2010) on 15 Descember 2021