Saat ini setidaknya ada kurang lebih 152 mata uang di seluruh dunia, mulai dari Afghani sampai ke dolar Zimbabwe. Untuk transaksi ekonomi dan bisnis secara internasional, negara-negara membutuhkan skema dalam bertransaksi khususnya dalam hal pembayaran, karena setiap negara memiliki mata uangnya masing-masing.
Sebelum melanjutkan, artikel ini di kutip dari Situs Belajar Forex Indonesia
Kebutuhan untuk menukar mata uang menjadi salah satu alasan terciptanya pasar valas. Mari kita bayangkan ketika perusahaan dari Jerman ingin membuka cabang usaha ke Rusia, perusahaan sekelas multinasional tersebut harus melakukan transaksi dengan menukarkan euro terhadap rubel selaku mata uang Rusia. Tentu saja ketika membuka cabang di Rusia membutuhkan mata uang rubel guna membayar karyawan, belanja inventaris dan biaya administrasi lainnya.
Atau ketika ada turis dari Amerika Serikat yang berlibur di Bali tentu membutuhkan Rupiah untuk dapat bertransaksi, entah membeli makanan, membayar hotel dan lainnya. Inilah pasar valas, pasar dengan transaksi jual beli mata uang asing guna untuk melakukan pembayaran secara internasional.
Nilai tukar suatu mata uang yang diperdagangkan di pasar valas spot dapat berubah dengan sangat cepat, bahkan bisa sampai dalam hitungan sepersekian detik. Contohnya saja ketika Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa (Referendum Brexit).
Pada bulan Juni 2016, yang pada saat itu poundsterling masih seharga 1.50 per dolar AS (GBP/USD) sebelum hasil referendum, langsung terjun ke 1.37 setelah hasil suara diumumkan hanya dalam waktu kurang dari 4 jam. Bahkan, setelah beberapa bulan kemudian GBP terus tertekan terhadap USD dan mencapai level harga terendahnya dalam 30 tahun terakhir.
Bagi perusahaan-perusahaan multinasional yang terlibat dalam aktivitas ekonomi global, tentu perubahan nilai tukar mata uang sangat berpengaruh bagi portofolio perusahaan mereka.
Pada materi ini kita akan membahas tentang pasar valas secara spesifik, fungsi uang di dunia ekonomi global yang melibatkan konversi nilai tukar mata uang satu dengan mata uang lainnya. Selain itu kita juga akan mempelajari tentang kaitan bank dengan pasar valas.
Nilai tukar tidak lebih dari sebuah harga (digit-angka) yang mengukur valuasi dari sebuah mata uang terhadap mata uang lainnya - dan kita dapat menganalisa perubahann nilai tukar tersebut dengan beberapa metode, salah satunya adalah dengan metode Supply and Demand (penawaran dan permintaan).
Bagaimana Skema cara kerja Pasar Valas
Seperti yang telah disebutkan di atas, sebagian besar negara memiliki mata uang yang berbeda-beda, tetapi ada sebagian kecil negara-negara yang lebih memilih menggunakan mata uang dari negara lain karena beberapa faktor, salah satunya karena mata uang tersebut lebih memiliki nilai tukar yang stabil dengan mata uang mereka sendiri.
Kita ambil contoh Panama dan Ekuador. Kedua negara tersebut memutuskan untuk lebih sering menggunakan dolar AS sebagai mata uang domestik ketimbang mata uang asli mereka sendiri.
Contoh lain adalah negara-negara yang tergabung di Uni Eropa. Perancis, Jerman, Italia, Yunani dan negara UE lainnya telah mengganti mata uang domestik mereka menjadi satu mata uang tunggal yaitu Euro karena dianggap lebih mudah untuk melakukan transaksi antar negara anggota.
Sebagian besar ekonomi internasional dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang berasal dari berbagai negara yang berbeda-beda. Seperti yang telah disebutkan di atas, tujuan dari terbentuknya pasar valas adalah untuk mempermudah transaksi ekonomi secara internasional. Selain itu nilai tukar pada pasangan mata uang juga bisa digunakan untuk melihat kinerja ekonomi dari negara yang bersangkutan.
Ukuran Volume Perdagangan di Pasar Valas
Jika Anda bepergian ke negara asing yang menggunakan mata uang yang berbeda, Anda tentu perlu untuk pergi ke bank atau tempat jasa penukaran mata uang (Money Changer) untuk menukarkan mata uang yang Anda miliki ke mata uang di negara tersebut. Meskipun itu hanya transaksi sederhana yang terbilang kecil, namun perlu diketahui Anda secara tidak sadar telah ikut serta dalam transaksi di pasar valas yang notabene pasar dengan volume perputaran uang paling besar di seluruh dunia.
Misal Anda melakukan transaksi sederhana dengan nominal yang kecil. Anda pulang dari liburan dengan membawa uang $100 sisa dari liburan tersebut. Kemudian Anda menukarkan di money changer tersebut ke money changer. Di money changer tersebut terdapat list harga seperti IDR/USD - Beli = 15.000 | Jual 15.500. Itu artinya jika Anda membeli 100 USD dengan IDR di money changer tersebut maka harganya 1.550.000. Sebaliknya jika Anda hendak menjual 100 USD maka Anda akan mendapatkan 1.500.000. Ada selisih 50.000 dari kedua transaksi tersebut. Itulah yang sering disebut sebagai Spread - yaitu selisih antara harga jual beli suatu pair sebagai biaya/komisi untuk dealer.
Nah mungkin transaksi yang Anda lakukan hanya $100 di hari itu. Namun di waktu yang sama, di belahan dunia yang lain ada transaksi-transaksi lain yang dilakukan oleh pelaku pasar lainnya, seperti perusahaan multinasional atau bank-bank dengan nominal transaksi mencapai miliaran dolar per harinya yang sedang bertransaksi di Interbank Market. Itulah mengapa dalam satu hari perputaran uang di pasar valas sangat besar.
Menurut data terakhir yang diambil dari BIS (Bank of International Settlements), di tahun 2019 volume perdagangan di pasar valas mencapai $5,3 triliun per hari. Bandingkan dengan angka GDP dari negara paling besar sekalipun yaitu Amerika Serikat, ketika di tahun 2019 GDP AS adalah $21,4 triliun per tahun. Sungguh perputaran ekonomi yang luar biasa bukan untuk ukuran “sebuah pasar”.
Tabel di bawah ini adalah posisi mata uang yang sering diperdagangkan di
pasar valas. Kita bisa lihat dolar AS yang paling dominan ditransaksikan dengan volume transaksi mencapai 88.3% dari seluruh transaksi yang dilakukan di pasar valas.
Currency |
% Daily Share |
U.S. dollar |
88.3% |
Euro |
32.3% |
Japanese yen |
16.8% |
British pound |
12.8% |
Australian dollar |
6.8% |
Canadian dollar |
5.0% |
Swiss franc |
5.0% |
Chinese yuan |
4.3% |
Sumber: Statistik BIS
Supply and Demand di Pasar Valas
Di pasar valas, aktivitas permintaan dan penawaran saling berkaitan karena itulah yang menggerakan harga dari nilai tukar mata uang. Ketika satu pihak seperti perusahaan yang ingin membeli mata uang A menggunakan mata uang B, maka di pasar valas sudah ada pihak yang ingin menjual mata uang A dan ingin membeli mata uang B. Nah perubahan nilai tukar mata yang berfluktuasi tersebut terjadi ketika pihak pembeli dan penjual sedang melakukan aksi tawar-menawar sampai terjadi kesepakatan dari kedua belah pihak.
Untuk memahami contoh di atas kita kategorikan terlebih dahulu kelompok yang bertransaksi di pasar valas.
- Perusahaan yang terlibat dalam perdagangan barang/jasa internasional
- Turis yang sedang berkunjung ke negara lain
- Investor yang membeli/menjual kepemilikan usaha di perusahaan asing.
Referensi lain: Prof FX