JustPaste.it

Ini Kiat Mempersiapkan Uang Saku Ketika Perjalanan Umroh

Memperkirakan uang saku selama pelaksanaan Perjalanan Ibadah Umroh boleh dikata adalah hal yang gampang – gampang sulit, karena masing – masing jamaah memiliki standart dalam mempertimbangkan uang saku. Banyak jamaah yang akan melaksanakan ibadah umrah di tanah suci kebingungan Saat memperkirakan uang sakunya saat beribadah umrah ke Baitullah.

Banyak para calon jamaah yang salah kira, mereka lebih memikirkan dilema uang saku dan berbelanja souvenir dari pada aspek ibadah itu sendiri. Simak info mengenai biaya umroh 2018.

Saat mengikuti paket umrah, hakekatnya keperluan primer para jamaah selama beribadah di tanah suci sudah termasuk dalam paket harga yang ditawarkan. Sebut saja Tiket pesawat sejak dari tanah air sampai hingga di bandara King Abdul Aziz Jeddah ataupun Airport Prince Mohammad Bin Abdulaziz Bandar Madinah sampai kembali ke tanah air.

Segala sudah termasuk dalam harga yang ditawarkan. Tidak hanya tiket pesawat, namun hotel berbintang, makan prasmanan 3 kali sehari dengan menu Indonesia, hingga transportasi selama ziarah dan city tour seluruh sudah disediakan oleh biro perjalanan haji dan umrah, sehingga para jamaah cukup membawa uang saku yang tidak terlalu banyak.

Langsung apa guna nya membawa uang saku? Tetap ada, merupakan untuk memenuhi kebutuhan sekunder yang tidak disediakan oleh hampir segala biro umroh dan haji khusus. Sebut saja (dan mungkin yang paling banyak di pikiran calon jamaah) yaitu untuk membeli oleh-oleh. Hampir dapat dipastikan jamaah Indonesia, oleh kalangan pedagang di Saudi tenar dengan hobi belanjanya. Sepulang dari beribadah umrah apabila tidak membawa oleh-oleh, maka tak komplit rasanya. Meskipun pendapat ini salah besar.

Pelbagai tipe toko oleh – oleh tersebar di sekitar Masjidil Haram di Mekkah, Masjid Nabawi di Madinah, hingga Corniche Center Di Balad, Jeddah. Tasbih, minyak wangi, jam tangan, sajadah, beragam ragam dan bemacam harganya. Jika berkeinginan membeli yang murah hingga bisa menghemat uang saku dalam perjalanan umrah, carilah warung yang memanjang artikel berlabel "everything 2 riyal" atau "everything 5 riyal".

Harganya relative sama, adalah 2-5 riyal per item. Disana bisa ditemukan bermacam-macam ragam barang seperti tasbih, sajadah, mainan anak – anak, kosmetik, hingga parfum. Ada harga ada rupa, demikian rumus dalam aktivitas pedagangan pada biasanya. Jikalau mau membeli barang dengan kualitas yang sama, tentu saja sepatutnya merogoh kocek uang saku lebih dalam lagi.

Ada tasbih seharga 30 riyal (sekitar Rp.105 ribu). Pakaian gamis pria ataupun abaya wanita mulai 30 sampai 200 riyal (Rp. 105 ribu – 700 ribu), atau barang dengan yang mutu awam, seharga 25-40 riyal yang rata – rata diimpor dari Tiongkok.

Oleh-oleh lain yang tidak kalah menghabiskan jatah uang saku tentu saja kurma, kacang-kacangan sampai permen cokelat. Soal Harga, sungguh-sungguh variatif tergantung jenisnya. Untuk kurma ajwa (kurma Rasul) harga perkilo nya menempuh 125 riyal (sekitar Rp.400 ribu) hingga kurma yang murah sekitar 30 hingga 50 riyal per kilo nya. Kalau tidak berkeinginan membeli dalam jumlah banyak, pernjualan dalam kemasan-kemasan kecil pun tersedia.

Kebutuhan sekunder lain yang cukup menguras uang saku dikala perjalanan umrah merupakan pulsa maupun membeli kartu perdana Operator Komunikasi Selama Di Tanah Suci. Memang tak ada salahnya mengaplikasikan kartu operator lokal, ucap saja Mobily, STC, Zain, dan lainnya dibanding dengan kartu dari Indonesia. Kecuali pulsa nya mudah didapatkan, mengaplikasikan operator lokal saudi konon lebih hemat tarif roaming maupun paket data apabila dibandingkan dengan operator tanah air.

Bagi yang berharap Beribadah Umroh Sambil Berwisata Kuliner merasakan sajian makanan lokal khas saudi ataupun Timur Tengah pada umumnya, siapkan juga uang saku yang cukup untuk kebutuhan yang bersifat pribadi itu. Harga yang terjangkau hampir sama dengan masakan di tanah air. Sekali makan yang tak terlalu mewah harganya sekitar 10 hingga 15 riyal. Teh susu hangat seharga 1 riyal atau kebab dengan harga sekitar 4 riyal boleh jadi merupakan unggulan jamaah haji maupun umroh dari Indonesia.

Finalnya uang saku selama perjalanan umroh amat bertumpu dengan kesukaan ataupun kebutuhan calon jamaah untuk sekadar jajan mampun membeli oleh-oleh.

Apabila berkeinginan membawa tunai, betapa lebih bagus apabila membawa pecahan 100 riyal maupun 100 dollar, untuk sekedar mempersiapkan kebutuhan jajan hari pertama, dan sisanya dapat disimpan di bank dan Memanfaatkan Atm Selama Di Saudi, ataupun dengan menukarkannya di money changer yang banyak tersebar di jalan sekitar Masjidil Haram dan Mesjid Nabawi. Pengalaman jamaah syakirawisata.com sendiri, lebih bagus membawa pecahan dollar dan menukarkan nya disana sehingga lebih praktis.