JustPaste.it

Jangan Gampang Tertipu, Ini Dia Ciri Travel Umroh Palsu

Ini banyak travel umrah yang menjadi sorotan sebab gagal memberangkatkan jemaahnya. Kasus hal yang demikian terjadi karena sebagian travel diantaranya mengerjakan penyelewengan dana jemaah untuk kepentingan pribadi, seperti figur kasus ialah First Travel dan beberapa travel haji abal-abal lainnya.

Lalu bagaimana metode membedakan apakah travel haji dan umroh hal yang demikian abal-abal atau tidak? Simak info mengenai tata cara ibadah umroh.

Wakil Ketua Awam Asosiasi Penyelenggara Haji dan umrah Indonesia (Asphurindo) Hafidz Taftazani menerangkan, paket ibadah dikala ini mulai marak ditawarkan beragam travel di bermacam tempat, namun masyarakat perlu lebih jeli dan teliti untuk mengecek kelengkapan surat orisinilitas dari izin usaha travel haji dan umroh

"Banyak yang bias kita lihat seandainya ia abal-abal, seperti ia tidak memiliki surat legal dari Dirjen Penyelenggaraan Haji dan umroh Kemenag," kata dia.

Walaupun demikian, agen perjalanan yang punya izin juga belum tentu aman. Perlu diperhatikan pula aspek lainnya seperti keabsahan pembayarannya. Sejumlah perusahaan agen perjalanan haji dan umroh dapat terindikasi abal-abal kalau rekening pembayarannya tidak sesuai dengan identitas perusahaan travel yang bersangkutan.

"Kemudian dikala menyetor uang untuk umrah atau haji nama rekeningnya tidak cocok dengan nama perusahaan travel namun gunakan nomor rekeningnya sendiri," jelas dia.

Selain mengenai rekening tujuan yang tak pantas dengan nama perusahaan travel yang dituju, dirinya juga mengatakan kalau ada perusahaan yang menawarkan harga yang umroh dan haji di bawah rata-rata, maka sepatutnya dicurigai perusahaan hal yang demikian abal-abal.

Hafidz menerangkan, standar harga untuk 9 hari umrah yakni sekitar Rp 20 juta. berbeda kalau durasi umroh yang dilaksanakan merupakan 12 hingga 15 hari harganya bisa jauh lebih mahal.

Kemudian travel umrah dan haji yang bertanggung jawab harus memberikan surat anjuran legal peralatan administrasi dikala membikin paspor bagi jemaah haji. Artinya, bila perusahaan tak memberikan saran pembuatan paspor, bisa dicurigai perusahaan tersebut yakni travel umroh abal-abal.

Masih soal surat rekomendasi paspor, ia menambahkan, kesesuaian berita pada surat rekomendasi dengan identitas perusahaan travel umrah yang bersangkutan. Seandainya identitas yang tercantum tak sama, calon jemaah seharusnya curiga perusahaan tersebut abal-abal.

"Semisal jika berharap buat paspor itu surat rekomendasinya semestinya sama, seumpama jemaah mau buat paspor dari travel A tetapi ideal diberikan buat rekomendasi buat paspor malahan perusahaan B, surat rekomendasinya wajib cocok," terang ia.

Total-hal tersebut perlu mendapatkan perhatian calon jemaah supaya tak bernasib sama dengan korban First Travel.

Sebagai isu, mungkin masih segar dalam memori dari Kasus First Travel yang melakukan penggelapan dana berkaitan dengan perjalanan umrah. Total ada 63.310 calon jemaah umroh yang gagal berangkat wajib telah membayar lunas.

Kerugian yang dialami 63.310 orang calon jemaah umrah yakni sebesar Rp 905.333.000.000.

Dalam persidangan 19 Februari lalu, jaksa memaparkan sejumlah paket perjalanan umrah yang ditawarkan First Travel semenjak Januari 2015. Ada paket umroh promo 2017 dengan harga Rp 14,3 juta, paket umroh reguler Rp 26,6 juta, serta paket deluxe dan paket VIP yang harganya Rp 54 juta per orang.

Sementara itu ada pula kasus terkini ialah Travel umroh Abu Tour Palembang. Sekitar Rp 109 miliar dana jemaah yang hilang dan tidak dikenal kemana aliran dana hal yang demikian. Total dana ini dihitung sesuai jumlah jemaah yang terdaftar sebanyak 8.325 jemaah.