Rangkuman Charm Week 3
Link pengajar : https://twitter.com/ProfsKazuma/status/1437311464474173444?s=20
Terkait dengan janjinya kemarin, hari ini Kyo berniat mencari lokasi aman bagi murid kelas mantra yang ia janjikan eksplorasi. Mungkin berkeliling di pinggir hutan terlarang bisa menjadi lokasi yang bagus dan paling baik untuk para murid. Selain karena lokasinya tidak jauh dari kastel, hutan terlarang yang mengelilingi Hogwarts juga menyimpan banyak rahasia. Akan sangat beruntung baginya jika ia dan kelas nanti malam bisa menemukan sesuatu yang menyenangkan atau bahkan sedikit memacu adrenalin.
Setengah jam Kyo mengelilingi hutan terlarang, ia telah menandai beberapa titik yang cukup aman untuk eksplorasi. Pemuda itu juga hanya menemukan beberapa Troll atau sekumpulan koloni Centaur yang berburu di sepanjang perjalanannya. Tidak ada hal yang terlalu berbahaya. Setidaknya itu yang ia pikirkan sembari menandai sebuah peta yang ada di tangannya, hingga hembusan angin keras menabrak tubuh kurusnya. Belum sempat mengangkat kepala untuk memeriksa sumber angin, sesuatu yang besar dan keras menubruk Kyo dan membuat ia terlempar.
Vision pemuda itu buram karena pusing yang mendera akibat badannya terhempas keras ke salah satu pohon. Tangan kanannya terasa sakit bukan main, sepertinya patah karena ia bisa merasakan nyeri yang luar biasa hebat di sana dan merasa kesulitan menggerakkan kuasanya. Ia menemukan sosok makhluk hitam berukuran besar saat pandangannya membaik. Netranya membulat, kaget bukan main saat tahu jika pelakunya adalah seekor anjing raksasa berkepala tiga. "Sial." Ia mengutuk nasibnya sembari berusaha menahan sakit sementara untuk kabur dari sana. Kedua tungkainya ia paksa untuk berlari karena makhluk itu terus mengejar. Dalam kondisi seperti ini, Kyo tidak bisa memaksakan diri untuk ber-apparate. Bisa-bisa ia kehilangan fungsi tangannya jika memaksakan diri untuk berteleportasi dalam keadaan cedera parah. Setidaknya Tuhan masih memihak padanya saat ia menemukan sebuah goa kecil untuk bersembunyi. Tanpa pikir panjang, Kyo berlari ke arah sana dan anjing itu tentu saja tertahan di pintu masuk karena ukuran tubuhnya yang terlalu besar. Ketiga kepala anjing besar itu masih terus berusaha masuk ke dalam lewat pintu masuk goa dan menjangkau Kyo yang sudah masuk cukup dalam. Karena ulah dari makhluk tersebut, goa terus bergetar mengakibatkan bebatuan kecil terus berjatuhan dari langit-langit goa. Hanya menunggu waktu saja sepertinya untuk Kyo hingga ia tertimbun reruntuhan goa atau malah kejatuhan batu besar. Pemuda itu harus mencari pertolongan segera. Di benaknya hanya terpikirkan rombongan kelas yang akan ia ajak pergi eksplorasi malam nanti. Sekuat tenaga ia berusaha mengangkat tangannya dan mengayunkan tongkat sihirnya lalu bermonolog, "Aries, aku terjebak masalah dan sedikit terluka. Bisakah kamu mencari bantuan segera? Aku di pinggir hutan terlarang, tidak begitu jauh dari kastel.” Kyo kembali meringis kecil diakhir kalimatnya karena nyeri yang sangat menyakitkan kembali menderanya. Ia berharap Aries mengerti pesan yang ia kirimkan dengan patronusnya dan segera mendapatkan bantuan sebelum nasib Kyo benar-benar berakhir hari ini. Si lanang pemangku nama Aries kini sedang mempersiapkan dirinya untuk mengikuti explore pada nanti malam. "Huft, hari ini explore lagi, ya. Semoga nanti tidak bertemu dengan makhluk yang menyeramkan seperti koloni Acromantula kemarin."
Namun di saat ia sedang menyiapkan barang-barangnya, sebuah asap berwarna putih tiba-tiba muncul di depan matanya. "Huh?" keningnya mengernyit bingung, bertanya-tanya, dari manakah munculnya asap ini?
Tak lama kemudian, terdengar suara seperti orang kesakitan, yang mana membuat Aries cukup terkejut. Ia ... mengenali suara ini. "Kyo?" gumamnya khawatir. Setelah asap itu menghilang, sang tuan bergegas 'tuk kirimkan pengumuman pada murid kelas Charm tingkat pemula.
P𝗘𝗡𝗚𝗨𝗠𝗨𝗠𝗔𝗡! ❛Kyo sedang berada di dalam bahaya dan membutuhkan bantuan kita. Temui saya secepatnya di pinggir Hutan Terlarang. Jangan sampai terlambat.❜ ㅡ 𝐴𝑟𝑖𝑒𝑠 𝐴. 𝐵𝑙𝑎𝑐𝑘. ( @BeyondRavenclaw, @PesantrenPoyi, @Gryffinhome, @ProudBadgers ) ㅤ
Sang tuan berjalan keluar dari Dungeon dan mempercepat langkahnya menuju Hutan Terlarang. Dwinetra melirik arloji yang melingkar rapi di pergelangan tangan sebelah kanan, "Semoga tidak terlalu malam," gumamnya khawatir.
Dengan wajah gugupnya, pemuda itu menunggu kehadiran para murid yang sudah mulai berdatangan. Aries merapatkan mantelnya, kemudian menghela napas pelan. Dirinya tidak bisa tenang saat mengetahui Kyo dalam bahaya.
"Selamat malam semuanya. Terima kasih sudah datang tepat waktu," ulasan senyum tipis ia berikan kepada para murid. "Oh, ya. Bagaimana kabar kalian semua?"
Jemala mengangguk-angguk, "Baguslah kalau kabar kalian baik. Kabar saya juga sama baiknya, terima kasih sudah bertanya," Pemuda itu berdeham pelan sebelum melanjutkan ucapannya, "Okedeh! Yuk kita langsung masuk saja. Takutnya nanti kemalaman,"
Mereka mulai berjalan memasuki hutan. Langkahnya memimpin para murid. "Jangan sampai ada yang tertinggal, ya. Apalagi sampai tersesat. Sambil dilihat dan dijaga ya teman-temannya," ujarnya dengan pandangan yang mengedar ke penjuru hutan. ㅤ
Keadaan hutan pada malam ini terasa sangat sepi dan cukup mencekam. Aries mengeluarkan tongkat Aldernya dan melafalkan mantra penerang, "LOO-mos." Ujung tongkatnya pun mengeluarkan cahaya. "Kalian juga bisa ikut melafalkan mantra ini karena hutannya cukup gelap,"
Sambil berjalan, ia pun berujar, "Nah, kalau terang begini 'kan enak juga! Apa dari kalian ada yang merasa takut?" tanyanya kepada para murid. Jemala turut menoleh ke arah mereka.
"Sebetulnya saya juga merasa gugup, sih. Tapi kalian tidak perlu merasa takut, ya! Kita 'kan datangnya ramai-ramai seperti mau tawuran," ucapnya, kemudian terkekeh pelan. Lalu pandangannya kembali ia arahkan ke depan, tapi pemuda itu berhenti berjalan, "Tunggu. Stop dulu." Mereka pun berhenti berjalan. Sang tuan menyipitkan matanya. Ia melihat sesuatu, yang mana membuat genggamannya pada tongkat semakin kuat. "Di depan sana ... ada seekor anjing raksasa berkepala tiga." ia menunjuk ke arah goa. "Kalian, siap-siap, ya." ujarnya serius. Anjing yang semula sempat tenang itu mengangkat kepalanya melihat setitik cahaya yang mengganggu matanya. Ia bisa melihat siluet kelompok murid dan menggeram kesal bersiap untuk menyerang.
Three-headed Dog: ????/????
Null: ??
Weakness: ??
GET READY.
Tanpa menunggu waktu, makhluk itu melayangkan cakarnya yang besar ke @wlbu dan @numerikanalisis membuat mereka terluka karena serangan tersebut (-15HP). DL Turn 1: 20.11. Saat mendapatkan lemparan api dari beberapa murid, makhluk itu terlihat mengerang kesakitan. Meskipun begitu, ia belum sepenuhnya melemah sehingga salah satu kepalanya berusaha mengigit kaki @goriellax (-30HP)
Three-headed Dog: 533/??
Weakness: Fire Spell
DL Turn 2: 20.22
Anjing berkepala tiga itu semakin tidak berkutik saat terus menerus diserang dengan mantra kelemahannya. Makhluk itu akhirnya terjatuh pingsan. ( MONSTER DEFEATED. )
Serangan demi serangan mereka lancarkan kepada anjing berkepala tiga itu. Beberapa murid pun sudah ada yang terluka akibat diserang oleh makhluk itu. Untungnya mereka berhasil mengalahkan sang anjing raksasa. Aries berusaha mengatur napasnya yang tidak teratur. "Siapa yang terluka parah?! Apakah ada yang pingsan?!" sang tuan berseru. Kemudian ia menghampiri beberapa murid yang terluka. ( @ProfsKazuma )
Di tengah kekalutan, terdengar suara jatuh cukup keras dari arah pepohonan yang ternyata bersumber dari Kazuma. Ia terlalu panik dan langsung ber-apparate saat menerima Patronus dari Kyo beberapa saat lalu. "Ya Tuhan!" serunya melihat makhluk besar yang berhasil dikalahkan
"Kalian baik-baik saja, 'kan? Di mana Kyo? Kyo!" ucapnya panik bukan main saat tak menemukan laki-laki bersurai oranye di antara para murid. Beruntung saja pemuda itu masih memiliki tenaga untuk merangkak ke luar dari goa meskipun tubuhnya penuh luka. "Berisik sekali," keluhnya. Kazuma bernapas lega melihat Kyo masih sadar walau kondisinya sangat mengerikan. "Kita harus segera ke rumah sakit. Bagi yang terluka ikuti saya supaya mendapat pertolongan pertama. Aries tolong pimpin teman-teman yang sehat kembali ke kastel, ya," titah Kazuma. ( @futkure )
Adanya kehadiran sang pengajar membuat Aries menghela napas lega. Jemala mengangguk, "Baik, Bapak." balasnya. "Yang sehat, ayo kembali ke kastel bersama-sama." ajaknya kepada para murid yang tidak terluka. Mereka pun berpamitan dengan sang pengajar dan kembali ke Hogwarts.