Belum Tersedia Ducting, Utilitas Di Saluran Air Cuma Bakal Dipepetkan
Saluran air Jakarta yang dipenuhi kabel-kabel utilitas belum dapat ditangani dengan baik. Beberapa jalan protokol seperti Jalan HR Rasuna Said, Jalan Jenderal Gatot Subroto, serta Jalan Prof DR Satrio masih berpotensi terkena genangan karena saluran air dijejali kabel serta alhasil menyebabkan aliran air terhambat saat hujan.
Yang dapat dilaksanakan sementara ini cuma menggeser kabel-kabel hal yang demikian supaya tak terlalu menutup saluran.
"Sementara ini oleh Bina Marga bakal dipepetin di tembok saluran," ujar Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi.
Tri mengungkapkan, di ruas-ruas jalan yang jadi urat nadi masyarakat itu, belum dibangun boks ducting untuk utilitas oleh Bina Marga. Walaupun, hujan deras seperti yang terjadi pada Senin lalu memungkinkan genangan timbul lagi dan menghalangi kegiatan warga.
Tri mengatakan dilema itu sudah diketahui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dalam waktu dekat, para pemilik kabel utilitas bakal dipertemukan dengan Anies.
"Arahan Pak Gubernur pemiliknya diundang agar dipindah," ujar Tri.
Ia pun mengimbau masyarakat supaya tak memperparah situasi dengan buang sampah semaunya sendiri. Sampah-sampah walaupun berukuran kecil, dapat dengan mudah tersangkut di kabel utilitas di dalam saluran.
"jelas saya imbau ke masyarakat tidak buang sampah sebab terbukti masyarakat masih banyak buang sampah sembarangan. Itu yang jadi salah satu penyebabnya," tutur Tri.
Kepala Seksi Perencanaan Prasarana Jalan serta Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta Riri Asnita mengatakan, boks ducting yang dibangun pihaknya baru 50 kilometer sampai Desember 2017. Riri mengungkapkan anggaran yang dikeluarkan untuk pembuatan satu kilometer boks ducting mencapai Rp 120 juta, atau per spot boks menghabiskan biaya Rp 30 juta.
Dengan anggaran yang dimiliki dikala ini, setiap tahun Bina Marga bisa membangun boks ducting sepanjang 30 kilometer. Simak pula berjenis-jenis informasi perihal http://finalpartings.com/jasa-pembuatan-ducting-ac-dan-exhaust/ disini.