JustPaste.it

PENULIS TERKENAL INDONESIA

 

1. Fahri Asiza

Fahri Asiza (lahir Mohammad Fahri), adalah seorang novelis dan guru bahasa Indonesia. Dia telah menulis sekitar lima puluh dua novel; karyanya termasuk buku untuk anak-anak dan orang dewasa. Buku larisnya adalah Shakila (novel) yang terjual sekitar 100.000 eksemplar. Pada 2004 ia menerbitkan Kekasih rembulan. Selain tulisannya, Asiza adalah dosen, mengajar Komunikasi Massa di Universitas Trisakti, Jakarta. Dia tinggal di Pamulang bersama istri dan anaknya.  

 

2. Goenawan Mohamad kunjungi situs web 

Goenawan Mohamad (lahir 29 Juli 1941) adalah seorang penyair dan penulis Indonesia. Goenawan Mohamad lahir di Batang, Jawa Tengah. Tulisan awalnya termasuk Potret Seorang Penyair Muda Si Si Malin Kundang (Potret Penyair Muda Malin Kundang) (1972) dan Seks, Sastra, Kita (Jenis Kelamin, Sastra, Us) (1980), '"Kesusastraan dan Kekuasaan' Teori dan Waktu (2001), 'Eksotopi' (Exotopia) (2003), 'Tuhan dan Tuhan,' '' 'Sekali Revolusi Tak Ada Lagi (2001), Kata, Waktu (Word, Time) Hal-hal Yang Tak Selesai '(2007). Untuk ulang tahunnya yang ke 70 beberapa karyanya diterbitkan:' Marxisme, Seni, Emansipasi) (2011), ' Indonesia / Proses '(Indonesia / Proses) (2011), "Puisi dan Antipuisi" (2011),' Di Sekitar Sajak '(dalam Puisi) (2011),' Tokoh + Pokok '(Persons + Issues) (2011), 'Teks dan Iman' (Teks dan Iman '(2011),' Debu, Duka, Dst: Sebuah Pertimabngan anti-theodise '(Ash, Duka, Dll: Pertimbangan melawan theodice)' (2011) Ruang dan Kekuasaan ', (2011),' Rupa '(Im usia), (2011). 'Pagi dan Hal-hal Yang dipungut Kembali'

 

3. Christianto Wibisono visit website

Christianto Wibisono (lahir 10 April 1945 di Semarang), juga dikenal sebagai Oey Kian Kok (orang Cina yang disederhanakan: 黄建国; orang Cina tradisional: 黃建國; pinyin: Huáng Jiànguó) adalah seorang analis bisnis Indonesia terkemuka di Indonesia. Ayahnya adalah Oey Koan Gwee (Huang Guan-guo) dan ibunya adalah Lo Tjoan Nio (Luo Zhuan-niang). Ia dibesarkan di Semarang dan pindah ke Jakarta untuk meraih gelar di bidang hukum dan ilmu pengetahuan (Ilmu Hukum Kemasyarakatan) dari Universitas Indonesia pada tahun 1964. Di kampus, ia aktif sebagai editor dan penulis berbagai publikasi dari tahun 1966 ke tahun 1970. Pada tahun 1971, dia adalah pendiri majalah mingguan Tempo tapi keluar dari majalah baru pada tahun 1973. Dia melanjutkan studinya di bidang ilmu sosial (FISIP) dari Universitas Indonesia pada tahun 1974 dan mendapatkan gelar pada tahun 1978. Sebagai sebuah aktivis pada tahun 1978 ia sangat menentang larangan pemerintah terhadap kebebasan pers. Analisis kritis Christianto Wibisono tentang geopolitik dan makroekonomi terus memainkan peran efektif dalam memastikan perwakilan kepentingan nasional melalui kebijakan yang diterapkan oleh pengambil keputusan di Indonesia. Seorang penulis kelahiran alami, Christianto turut mendirikan TEMPO, sebuah majalah yang dipertimbangkan

 

4. Johan Fabricius content 7 

Johan Fabricius (24 Agustus 1899 - 21 Juni 1981) adalah seorang penulis, jurnalis dan petualang Belanda. Fabricius lahir di Bandung, Jawa. Dia menulis sekitar 60 buku, di antaranya banyak buku untuk anak-anak. Dia terkenal karena menulis buku sejarah anak-anak "De scheepsjongens van Bontekoe" (1923), yang dicetak ulang sebanyak 28 kali pada tahun 2003. Untuk "Delftsche Slaolie Fabrieken" dia menulis sebuah serial publisitas bergambar, "De wondere avonturen van Arretje Nof "(1928). Dia meninggal di Glimmen.

 

5. Budi Putra Content-7

Budi Putra (lahir 12 September 1972) adalah seorang jurnalis teknologi yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Sebelum bergabung dengan Yahoo! Sebagai Country Editor untuk Indonesia pada bulan Oktober 2009, dia bekerja sebagai editor untuk Koran Tempo Daily dan Tempo Interactive. Setelah mengundurkan diri dari Tempo pada bulan Maret 2007, Budi menulis posting tech untuk SlashPhone dan menjalankan Jaringan Blogging Asia yang berbasis di Jakarta. Budi Putra juga merupakan staf penulis untuk bahasa Inggris CNET Asia dan the Jakarta Post. Budi telah menulis empat buku tentang teknologi dalam bahasa Indonesia. Lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat dari tanah Minangkabau, Budi lulus dengan gelar BA dalam Sejarah dari Universitas Andalas di Padang, Sumatera Barat dan memperoleh gelar magister Manajemen Komunikasi di Universitas Indonesia di Jakarta. (semua dalam bahasa Indonesia):

 

6. Agus R. Sarjono content7  

Agus R. Sarjono (lahir 27 Juli 1962 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia) adalah seorang penyair dan penulis Indonesia. Pada tahun 1988, ia lulus dari Jurusan Sastra Indonesia IKIP Bandung, dan kemudian menyelesaikan program pascasarjana di Universitas Indonesia di fakultas sastra dan studi budaya pada tahun 2002. Dia menulis puisi, cerpen, esai, kritik, dan drama, yang memiliki telah dipublikasikan di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan beberapa jurnal di Jerman, Perancis, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat. Puisi-puisinya termasuk dalam lebih dari dua puluh antologi. Ia bekerja sebagai dosen di Jurusan Teater STSI Bandung, selaku redaktur majalah sastra Horison, dan sebagai Direktur Program Dewan Kesenian Jakarta periode 2002-2006. Dia adalah seorang penulis kediaman di Institut Internasional untuk Studi Asia (IIAS) di Leiden dari bulan Februari sampai Oktober 2001, atas dasar Penyair Yayasan All Nations. Dari bulan Desember 2002 sampai Maret 2003 ia tinggal di Langenbroich, Jerman, sebagai penulis tamu The Heinrich-Böll-Foundation.

 

7. Arifin C. Noer http://content-7.com

Arifin Chairin Noer, yang biasa dikenal dengan Arifin C. Noer (lahir pada tanggal 10 Maret 1941 di Cirebon, Jawa Barat dan meninggal di Jakarta, Indonesia pada tanggal 28 Mei 1995) adalah seorang penyair, sutradara teater dan produser film yang sangat sukses. Noer belajar Administrasi Sipil di Universitas Cokroaminoto di Yogyakarta, Jawa Tengah dan memulai karir teatrikalnya di awal 1960an sebagai aktor di sebuah kelompok belajar di Jawa Tengah dengan W.S. Rendra. Setelah menyelesaikan gelar pada tahun 1967, Noer pindah ke Jakarta dan mendirikan Teater Ketjil (Teater Kecil), sebuah laboratorium tempat dia dan aktor lainnya dapat bereksperimen menggunakan model lokakarya yang menekankan keseluruhan orang seperti yang diperkenalkan oleh W.S. Rendra, tapi Noer fokus pada menumbuhkan kemampuan akting. Menurut Columbia Ensiklopedi Drama Modern, Noer adalah seorang dramawan dan sutradara yang produktif sejak tahun 1970an sampai kematiannya pada tahun 1995, mengarahkan semua permainan aslinya termasuk karya terbaiknya, Kapai-Kapai (Moths) pada tahun 1970. Skenario Noer memiliki memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Pemberang yang memenangkan trofi Golden Harvest untuk Best Dialog di Festival Film Asia (FFA) pada tahun 1972 dan Rio Anakku (1973), Melawan Badai (1974), Pengkhianatan G 30 S / PKI

 

8. Rangga Warsita content-7.com

Raden Ngabehi Rangga Warsita (Surakarta, 14 Maret 1802 - Idem, 24 Desember 1873) adalah seorang penyair Jawa. Ia lahir dalam keluarga sastra terkenal di Surakarta, di Jawa Tengah, keluarga Yasadipura. Orang menganggapnya sebagai penyair Jawa terakhir. Nama aslinya adalah Bagus Burham. Dia adalah putra Mas Pajangswara dan cucu Yasadipura II, penyair terkenal Kasunanan Surakarta (Kerajaan Surakarta). Ayahnya adalah keturunan Kesultanan Pajang, sedangkan ibunya adalah keturunan Kesultanan Demak. Bagus Burham memiliki pengasuh yang setia bernama Ki Tanujoyo.

 

9. taufik Ismail  http://www.content-7.com

Taufiq Ismail adalah seorang penyair dan penulis Indonesia, Muslim taat, dan aktivis yang berkomitmen. Ismail sangat menonjol dalam sastra Indonesia periode pasca-Sukarno dan dianggap sebagai salah satu pelopor "Generasi '66". Ia menyelesaikan pendidikannya di Universitas Indonesia. Sebelum menjadi aktif sebagai penulis, ia mengajar di Institut Pertanian Bogor. Pada tahun 1963, ia menandatangani "Manifesto Budaya"; sebuah dokumen yang menentang menghubungkan seni dengan politik. Ini biaya dia posisi mengajar di Institut. Ismail menulis banyak puisi, yang paling terkenal adalah Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Tirani dan Benteng, Tirani, Benteng, Buku Tamu Musim Perjuangan, Sajak Ladang Jagung, Kenalkan, Saya Hewan, Puisi-puisi Langit, Prahara Budaya: Kilas Balik Ofensif Lekra, Bila Kata dan Warna Seulawah-Antologi Sastra Aceh. Bosan dengan gayanya yang serius, pada tahun 1970 ia mulai menulis puisi bercampur humor. Dia telah memenangkan banyak penghargaan, termasuk "Cultural Visit Award" dari pemerintah Australia (1977) dan S.E.A. Menulis Penghargaan (1994). Taufiq Ismail lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 25 Juni 1935). Ia dibesarkan dari keluarga guru dan jurnalis. Dia ingin menjadi penulis sejak saat itu