JustPaste.it

Ini Lho Sistem Mudah Mengontrol Hama Tikus Dengan Fumigasi

Tikus sawah adalah hewan mengerat terestrial. Salah satu ciri khasnya membuat lubang sarang di dalam tanah sebagai tempat tinggal dan berkembang biak. Untuk Mengontrol perkembangbiakan tikus sawah bisa dikerjakan dengan menggunakan sistem fumigasi. Fumigasi ternyata tepat sasaran membunuh tikus sawah beserta anaknya di dalam lubang sarang. Disamping itu, sistem hal yang demikian juga relatif murah petani, baik fumigator atau alat untuk fumigasi ataupun fumigan atau bahan untuk membikin asap racunnya.

Pada prinsipnya, fumigasi merupakan mengubah komposisi udara dengan zat atau senyawa racun pernafasan. Cara ini berupa tabung untuk membakar jerami kering yang diberi serbuk belerang dan dilengkapi kipas khusus untuk meniupkan asap racun ke dalam lubang sarang tikus. Pada umumnya, racun dibuat dengan membakar serbuk tersebut sehingga menciptakan asap racun sulfur dioksida (SO2).

Fumigator yang ekonomis dan sudah banyak diterapkan oleh petani pantura, terutama di kawasan Jawa Barat, berupa tabung untuk membakar jerami kering yang diberi serbuk sulfur dan dilengkapi kipas khusus untuk meniupkan asap racun ke dalam lubang sarang tikus.

Sesudah jasa fumigasi dikerjakan, lubang aktif tikus ditutup lumpur basah setelah fumigasi. Kecuali tersebut dijalankan untuk menetapkan tikus beserta anak-anaknya mati di dalam lubang sarang. itu, infrastruktur pertanian seperti tanggul irigasi, tanggul jalan, pematang, jalan sawah dan lain-lainnya tidak rusak sebab digali. Pada umumnya, petani yang mengerjakan fumigasi tidak menata (menimbun dan menutup) kembali lubang sarang tikus yang sudah digalinya.

Penutupan lubang juga bermanfaat agar tikus lain yang datang belakangan, tidak memanfaatkan lubang sarang yang pernah ada sebagai daerah tingggalnya. Selain hal yang demikian menguntungkan sebab tikus tak nyaman di lahan sehingga mencari opsi tempat lainnya. Tikus dan anak anaknya yang mati di dalam lubang sarang juga lantas dikubur sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

Fumigasi dapat dilakukan kapan saja seandainya ditemui lubang aktif tikus, yang lazim ada di tanggul-tanggul saluran irigasi, tanggul jalan sawah, pematang besar, sampai pekarangan yang berbatasan dengan sawah. Pada ketika tikus sawah berkembang biak, yang bertepatan dengan stadia padi generatif (bunting sampai menjelang panen), induk tikus akan menutup mulut lubang sarangnya dari dalam. Oleh karena itu, sebelum difumigasi sebaiknya lubang aktif dibuka dulu dengan pacul baru kemudian di fumigasi.