JustPaste.it

Kata Ahli, Rasa Melayang Dikala Jatuh Cinta Ternyata Benar Adanya

Tubuh mempunyai kinerja tertentu ketika sedang jatuh cinta. Bukan hanya tanggapan hormon pengaruh imbas otak, tapi juga reaksi tubuh secara alamiah. Baca pula berbagai informasi mengenai kata kata romantis singkat.

Namun kondisi ini sering kali tidak disadari oleh seseorang yang jatuh cinta. Sebagian malah ada yang melaksanakan penyangkalan sebab merasa cintanya belum terkonfirmasi.

Menjadi penting mengetahui tanggapan tubuh saat sedang jatuh cinta. Setidaknya, tubuh bisa memberi tahu, perbuatan yang bisa diambil pada tahap percintaan berikutnya. Lima petunjuk ini dikabarkan website Yourtango dari sebagian ilmuwan.

#Ketahuan memandangi seseorang yang disuka dalam waktu cukup lama
Ahli neural emosionil, dokter Brown dari Albert Einstein College of Medicine, Amerika Serikat, mengungkapkan, saat seseorang jatuh cinta, orang tersebut tidak bisa mengendalikan pandangan mata terhadap objek yang menjadi pusat beri sayang. "Salah satu manifestasi dikala jatuh cinta merupakan melamun dan mata kamu terus-menerus tertuju pada seseorang," kata Brown.

#Merasa seperti sedang melayang
"Saat jatuh cinta, tanggapan tubuh sama seperti sedang menggunakan kokain," kata dokter Brown. Hampir segala gejala fisik yang muncul sama. Seperti semisal kelebihan energi, denyut jantung yang meningkat, serta tekanan darah yang meninggi secara khusus dikala melihat orang yang Anda sukai. Berdasarkan Brown, segala gejala ini muncul sebab otak secara alami memproduksi hormon dopamin, yaitu hormon yang bertugas membuat tubuh rileks serta senang.

#Tak dapat menahan keinginan meraba tangan seseorang yang disukai
Dokter Bianca Acevedo dari Newyork University mengatakan ketika sedang jatuh cinta, tubuh mereka secara natural bereaksi satu sama lain serta saling bergantung. "Karenanya manifestasi yang timbul dari tanggapan alamiah ini yakni harapan saling meraba," kata Acevedo.

#Tak dapat berhenti berpikir perihal seseorang yang disukai
Dikala jatuh cinta, kadar dopamin seseorang meningkat 85 persen dari hari lazimnya. Berdasarkan Brown, dikala berada di tahap romantis, manifestasi lahiriah yang timbul yaitu fokus perhatian pada orang yang disuka. Pun fase ini bisa meningkat ke tahap selanjutnya, yaitu fase obsesif. "Reaksi yang muncul sepertinya memang nampak ekstrem, karena obsesi ini meningkat 40 persen dari hari lazim, namun ini cukup normal," kata Brown.

#Memiliki firasat yang kuat kepada orang yang disukai
Apabila seseorang terlibat cinta romantis, orang tersebut lebih memilih untuk kekerabatan jangka panjang. Relasi ini akan menciptakan perasaan yang kuat satu sama lain. Efeknya, tercipta firasat yang kuat kepada pasangan. Kalau hanya terlibat nafsu, berdasarkan Brown, kekerabatan yang tercipta akan lebih singkat. Karena tidak ada perasaan lebih dalam yang ikut terlibat dalam relasi tersebut.